Senin, 19 Desember 2011

Kisah Inspiratif dan Penyiksaan Dengan Cara Yang Bijak...






Aku telah membuat begitu banyak orang menangis, ketika beberapa kisa-kisah inspiratif yang mengharu biru, menguras emosi dan air mata, kembali aku kirim kebeberapa email sahabat.

“Abang hoby banget bikin orang nangis…”
“Dan kini..... Air matakupun jatuh di pipi indahku membaca kisahnya yang begitu mengharukan”
“Dalem banget  ceritanya..  Jadi ikut nangis…”
“Dan skali lagi, abang membuatku menangis…”

Itu beberapa comment yang aku terima. Kesannya kok jahat banget ya…? Sahabat yang tadinya, mungkin lagi santai menikmati weekend, ngumpul sama keluarga, atau mungkin lagi menikmati MP3 kesukaannya. Tapi begitu mendapatkan kiriman email dariku, beberapa saat usai membacanya, suasana hati mereka jadi berubah. Ada yang menangis, ada yang menahan nafas ketika klimaks ceritanya…
Dan terakhir aku baru nyadar. Effect pertama yang aku dapat adalah, aku merasa jadi orang yang paling jahat di dunia. aku tlah membuat begitu banyak orang menangis! Dengan cara yang sangat bijak aku telah menyiksa jiwa-jiwa yang tenang! (Hohoho…)

Padahal, awalnya aku hanya ingin share sesuatu yang juga aku dapat usai membaca kisah-kisah inspiratif. Kisah-kisah menyentuh yang aku dapat dari usahaku berpetualang di dunia maya. Mendownload dan Men-save di my document.
Ada begitu banyak hikmah yang bisa di ambil dari hobiku membaca kisah-kisah tersebut. Berharap  bisa melembutkan kembali hati yang sempat membatu seiring perjalanan waktu. Berharap bisa menjadi suplemen motivasi untuk kedepannya. Belajar untuk selalu mensyukuri nikmat sekecil apapun pemberian dari Allah SWT.
Sebab, kadang kala kita merasa beban yang kita pikul terlalu berat. Kita merasa bahwa Tuhan terkadang begitu tidak adil. Bahkan lebih parahnya, ada yang berani menghujat Tuhan tatkala cobaan yang datang silih berganti. Na’udzubillahminzalik…
Tapi pernahkah kita tau atau mencari tau, seberapa berat problem kehidupan yang meski di hadapi hamba-hamba Tuhan yang lain?
Pernahkah kita menyadari, betapa beratnya beban yang di hadapi seorang perempuan muda yang di Vonis hukuman pancung karena di tuduh membunuh majikan laki-lakinya. Padahal TKW yang Cuma lulusan Sekolah dasar tersebut melakukan ini demi melindungi diri dan menjaga kesuciannya. Dan ketika detik-detik kematian itu, tidak seorangpun sanak saudara yang mendampingi.
Adakah kita sekuat seorang istri yang ketika di Vonis mengidap penyakit kanker stadium 3, Sang Suami justru meminta izin untuk menikah lagi.
Adakah kita sehebat seorang wanita, yang ketika ia memutuskan menjadi muallaf dan menikah dengan Imam pilihannya, ia harus menerima kenyataan di usir dan tidak diakui lagi jadi bagian dari keluarganya. Ia harus ikhlas hidup sederhana dan kehilangan kemewahan yang selama ini di dapat dari Papa – Mamanya. Dan penderitaan tidak berhenti disitu saja… Satu tahun setelah kelahiran putra pertamanya, ia harus menerima kenyataan ditinggal pergi suami untuk selamanya.
Adakah kita sehebat itu? Sendiri berjuang membesarkan anak dan mempertahankan aqidah.

Trus, seberapa berat masalah hidup kita?

Ketika HP lowbath, stress….
Ketika Log In di Fb nggak bisa masuk karena jaringan sibuk, ngamuk-ngamuk…
Sepeda motor nggak mau hidup ketika hendak berangkat kerja/kuliah, mulai merasa Tuhan nggak pengertian…
Ditolak ketika mengungkapkan perasaan sama cowok/cewek yang di sukai, merasa dunia sudah kiamat…
Di tinggal selingkuh pacar, potong urat nadi pakai pisau silet…

Terlalu! Ya, kadang kita terlalu sibuk dengan ego kita sendiri. Terlalu lebay memandang  masalah yang tengah kita hadapi.

4 komentar:

  1. thanks sudah mengingatkan kembali.... sungguh suatu postingan yang menyadarkan..... sangat meneduhkan hati, trims again ya mas.. :-)

    BalasHapus
  2. Saling mengingatkan Mbak Alaika... artikel2 yang Mbak posting juga sangat inspiratif.

    BalasHapus
  3. bener kata abang...
    bahkan gag ada yg perlu ditangisin waktu diputusin pacar buat yg kesekian kali...
    masih banyak yg antri,,
    #narsis kambuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Always positif thinking, Lia... selalu ada hikmah di setiap kejadian.

      Hapus