masihkah kamu berharap
pada luka yang tersayat...
sembuh itu waktu,
bukan obat...
ragu?
tanya-lah pada ilalang, pada petang...
bukan pagi,
karena embun itu penipu
sejuk separoh waktu
jika kamu masih berharap
datanglah pada gelap
bukan sepi, bukan sunyi...
tapi alunan mimpi esok hari...
Jangan sekalipun berhenti mengejar akhirat dengan tidak bosan beribadah, berbuat kebaikan seperti halnya Kakak Oki Setiana Dewi, seolah kita mati esok hari. Tapi, jangan juga berhenti mengejar dunia, mengumpulkan pundi-pundi rupiah seperti Kakak Roro Fitria, seolah kita hidup seribu tahun lagi. Keseimbangan itu penting. (Salva dalam buku #SelamatkanJomblo)
Minggu, 21 Juni 2009
Selasa, 05 Mei 2009
catatan sebelum senja
Pernahkah kamu merasa bebas,
Berjalan di lorong padat...
Atau kamu pernah merasa lepas,
Di setiap persendian yang penat...
Di ruas jalan yang lapang,
Kadang kita tertekan...
Kenapa?
Apa karena ada yang terlupakan?
Atau ada sesuatu yang hilang?
Yang pasti, jiwa makin kerontang...
Hmm...
Ingin segera ku temui mentari...
Di ufuk timur pagi hari...
Atau senja di merah jingga...
Menghampiri malam di barat cakrawala...
Berjalan di lorong padat...
Atau kamu pernah merasa lepas,
Di setiap persendian yang penat...
Di ruas jalan yang lapang,
Kadang kita tertekan...
Kenapa?
Apa karena ada yang terlupakan?
Atau ada sesuatu yang hilang?
Yang pasti, jiwa makin kerontang...
Hmm...
Ingin segera ku temui mentari...
Di ufuk timur pagi hari...
Atau senja di merah jingga...
Menghampiri malam di barat cakrawala...
Senin, 19 Januari 2009
Luka Palestina
darah masih merah
melekat pekat di debu Gaza
rintihan-pun masih terdengar
pengganti adzan yang tak lagi berkumandang
hmmm...
entah dimana batas luka ini
amarah mungkin sudah meluap
beribu do'a-pun mukin telah terucap
tapi, apa cukup dengan begini ?
mematung diam di depan TV ?
rajam saja seluruh raga
yang tak mengerti makna air mata
yang tak bisa mencium amis darah
yang di tiup kencang angin Palestina
atau, bertanyalah pada jiwa yang lelah
sebelum luka itu bernanah...
Jumat, 09 Januari 2009
Sesal
Ada titik sesal
Menguak dari jiwa yang dulu gamang
Tapi semua sudah tertelan
Langkah - langkah pelan terlanjur terpijakan
Duka luka sesak tertahan
Asa jiwa tlah terbenam
Mimpi kering tertebar
Pucat, keringat, meluap...
Mimpi indah-pun tlah rusak
Dimakan nafsu yang tamak...
Dan waktu takkan berpulang...
Percikan sesal bukan lagi pelajaran
Tapi mimpi buruk berkepanjangan..
Menguak dari jiwa yang dulu gamang
Tapi semua sudah tertelan
Langkah - langkah pelan terlanjur terpijakan
Duka luka sesak tertahan
Asa jiwa tlah terbenam
Mimpi kering tertebar
Pucat, keringat, meluap...
Mimpi indah-pun tlah rusak
Dimakan nafsu yang tamak...
Dan waktu takkan berpulang...
Percikan sesal bukan lagi pelajaran
Tapi mimpi buruk berkepanjangan..
Langganan:
Postingan (Atom)