Senin, 19 Januari 2009

Luka Palestina

darah masih merah
melekat pekat di debu Gaza
rintihan-pun masih terdengar
pengganti adzan yang tak lagi berkumandang

hmmm...
entah dimana batas luka ini

amarah mungkin sudah meluap
beribu do'a-pun mukin telah terucap
tapi, apa cukup dengan begini ?
mematung diam di depan TV ?

rajam saja seluruh raga
yang tak mengerti makna air mata
yang tak bisa mencium amis darah
yang di tiup kencang angin Palestina

atau, bertanyalah pada jiwa yang lelah
sebelum luka itu bernanah...

Jumat, 09 Januari 2009

Sesal

Ada titik sesal
Menguak dari jiwa yang dulu gamang
Tapi semua sudah tertelan
Langkah - langkah pelan terlanjur terpijakan


Duka luka sesak tertahan
Asa jiwa tlah terbenam
Mimpi kering tertebar
Pucat, keringat, meluap...


Mimpi indah-pun tlah rusak
Dimakan nafsu yang tamak...


Dan waktu takkan berpulang...


Percikan sesal bukan lagi pelajaran
Tapi mimpi buruk berkepanjangan..