Rabu, 19 Oktober 2011

The Power of 'Ayah'

Ayah… Ceritakan padaku, mengapa begitu kuat kau menghadapi hidup ini? Berjuang di tengah beratnya beban kehidupan. Di tengah peradaban yang mungkin tak lagi kau eja jalannya. Di tengah rasa lelah dan keringat yang mungkin juga tak lagi kau tahu warnanya.
Ayah…
Ceritakan padaku, mengapa bisa begitu sabarnya kau melewati jalan terjal ini? Mengalahkan egomu, membaurkan rasa dalam mimpi anak – anakmu.
Tidakkah kau rasakan Ayah… Betapa panasnya terik matahari yang menjilati kulit legammu, Betapa dinginnya angin malam menusuk tulang menembus Jaket usangmu.
Tidakkah kau rasakan, Ayah…?
Lantas, mengapa bisa begitu tegarnya kau berjalan dalam lorong waktu yang tak lagi memupukkan harapan. Tentang hari esok yang masih kusam. Padahal tertatih… Namun masih saja kau menikmati.
Ayah… Begini saja aku sudah merasa lelah.
Dimana Ayah, kau menyembunyikan letihmu?
Dimana?
Kenapa aku tak pernah melihatnya…
Apa memang harus begitu menjadi orang dewasa?
(Perawang, 11/11/11, 00:00 => Cepat sembuh ya Ayah…)

7 komentar:

  1. seiring perjalanan waktu, kelak kau akan mengerti nak, bagaimana utk bisa melewati semua.

    Hmm, smg beliau lekas sembuh ya, amin

    salam ~ widi

    BalasHapus
  2. Amin.....

    Semoga kita semua bisa dgn bijak menghadapi hidup ini.
    Makasih supportnya, n makasih juga dah meluangkan waktu u/ mampir ke MERAH JINGGA.

    BalasHapus
  3. Nongkrong di ROUTE LIFE asyik juga ya...

    aq mau follow tapi g' bisa. emg sengaja di Block ya?

    BalasHapus
  4. emang harus begitu jadi ayah yang baik

    BalasHapus
  5. bukan sok puitis.... emang orangnya melow gethoooo

    BalasHapus
  6. Kanji2 Cinta n Endah Winanrni:

    Kok tiba2 pada demam blog?

    Visi misinya apa ini?

    BalasHapus