Ayah…
Ceritakan padaku, mengapa bisa begitu sabarnya kau melewati jalan terjal ini? Mengalahkan egomu, membaurkan rasa dalam mimpi anak – anakmu.Tidakkah kau rasakan Ayah… Betapa panasnya terik matahari yang menjilati kulit legammu, Betapa dinginnya angin malam menusuk tulang menembus Jaket usangmu.
Tidakkah kau rasakan, Ayah…?
Lantas, mengapa bisa begitu tegarnya kau berjalan dalam lorong waktu yang tak lagi memupukkan harapan. Tentang hari esok yang masih kusam. Padahal tertatih… Namun masih saja kau menikmati.
Ayah… Begini saja aku sudah merasa lelah.
Dimana Ayah, kau menyembunyikan letihmu?
Dimana?
Kenapa aku tak pernah melihatnya…
Apa memang harus begitu menjadi orang dewasa?
(Perawang, 11/11/11, 00:00 => Cepat sembuh ya Ayah…)
seiring perjalanan waktu, kelak kau akan mengerti nak, bagaimana utk bisa melewati semua.
BalasHapusHmm, smg beliau lekas sembuh ya, amin
salam ~ widi
Amin.....
BalasHapusSemoga kita semua bisa dgn bijak menghadapi hidup ini.
Makasih supportnya, n makasih juga dah meluangkan waktu u/ mampir ke MERAH JINGGA.
Nongkrong di ROUTE LIFE asyik juga ya...
BalasHapusaq mau follow tapi g' bisa. emg sengaja di Block ya?
emang harus begitu jadi ayah yang baik
BalasHapussok puitis banget siihh bang,,,
BalasHapusbukan sok puitis.... emang orangnya melow gethoooo
BalasHapusKanji2 Cinta n Endah Winanrni:
BalasHapusKok tiba2 pada demam blog?
Visi misinya apa ini?