Rabu, 06 Agustus 2014

Menyikapi Kepergian Dengan Indah

Aku akan merindukanmu.
Dan aku tau, mulai hari ini,
Perasaan ini akan senantiasa menyiksaku
Tapi tak apa, sungguh tak apa.
Sakitnya masih tak seberapa...
Ketimbang harus melupakanmu.

Tears In Heaven. Penggalan kalimat pada back cover di atas yang membuatku terdiam lama, berdiri memegang buku ini di toko buku. Selain cover-nya yang pastinya sangat manis.

Perasaan ini akan senantiasa menyiksaku.
Tapi tak apa, sungguh tak apa.
Sakitnya masih tak seberapa...
Ketimbang harus melupakanmu.

Adalah Nathan, cowok penyuka basket yang terpaksa harus meninggalkan Julia-mamanya yang berkebangsaan Inggris-sendirian di Bali, dan tinggal bersama Papa dan Mama tirinya di Jakarta. Nathan sangat tidak menyukai pilihan ini. Hal ini terpaksa dilakukan demi kesembuhannya dari penyakit kanker myeloid (AML). Dokter yang menangani Nathan adalah Dr. Anthony, Papanya sendiri. Jelas ini adalah cara yang paling tepat, meskipun hubungan mereka sebagai Ayah dan anak tidak baik, sejak Anthony memutuskan meninggalkan Nathan dengan Julia, dan memilih hidup bersama keluarga barunya.
Nathan menyimpan dendam yang teramat dalam. Pada Papa, pada wanita yang merenggut Papanya, juga Tara yang merupakan anak dari hasil pernikahan Anthony dengan Lidya. Saya katakan, saya sangat menyukai konflik dalam rumah tangga ini. Saya menghargai dendam Nathan yang ditinggal Papanya dari kecil, saya terharu dengan kelapangan hati Julia, saya menghargai pilihan Anthony sebagai pelaku utama dalam masalah ini, saya menghargai pilihan Lidya menikahi pria beristri, pun Tara kecil yang lucu yang tidak tau apa-apa.
Saya menghargai karena saya melihat, betapa orang yang jahat itu tidak ada. Yang ada hanya pilihan dengan segala resiko. Termasuk resiko menyakiti orang lain, meskipun kita tidak berniat menyakiti. Nathan adalah anak yang sangat baik yang merindukan sosok Papa. Begitupun Lidya, perempuan yang mampu mematahkan sosok ibu tiri yang selama ini terlanjur melekat dengan karakter jahatnya. Selama proses pengobatan di Jakarta, Nathan juga harus pindah sekolah. Konflik kebanyakkan novel remaja mengalir di sini. Nathan yang blasteran digilai banyak cewek di sekolah. Termasuk Tania, bintangnya sekolah yang sudah memiliki cowok. Tapi, Nathan hanya menyimpan perasaannya pada Keyla. Gadis mungil nan misterius.
Meski cerita dibagian ini sudah banyak diangkat dalam novel teenlit, namun penulis mengemas dengan gaya bahasa yang tidak membosankan. Percayalah, kamu tidak akan melewati halaman ini.
Terakhir, selain banyak hal-hal baru yang pembaca dapat dalam novel ini, misalnya hal yang berbau tentang dunia kedokteran, saya bisa memastikan bahwa pembaca tidak akan bisa menebak ending-nya. Sungguh, shock ending!
___________________________________



Judul: Tears In Heaven
Penulis: Angelia Caroline
Penerbit: Gagasmedia
Kategori: Romance
Tebal: 352 halaman
ISBN: 9797806618

Peresensi: Zukril Yu, lulusan Teknik Informatika di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

Sumber:
http://budaya.rimanews.com/buku/read/20140614/156189/Menyikapi-Kepergian-Dengan-Indah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar