Sabtu, 05 November 2011

Senja Tak Selalu Merah...


Usai melakukan boarding pass, Aku langsung menuju ruang tunggu A3 Bandara Hang Nadim Batam. Penerbangan dari Batam menuju Pekanbaru menggunakan Lion air dengan nomer penerbangan JT 0237 masih 30 menit lagi. Ruang tunggu lumayan sesak karena ada beberapa penerbangan yang delay. Untuk membunuh waktu, aku coba menikmati kesibukan orang-orang di ruang tunggu ini. Ternyata sangat membosankan…. Semenjak fasilitas jejaring sosial bisa di akses dari ponsel pribadi, orang – orang lebih banyak yang sibuk dengan dirinya sendiri, layaknya seorang autish. Padahal menikmati setiap moment dalam lipatan – lipatan lembaran kehidupan, mungkin akan jauh lebih nikmat dan berharga dari sekedar sibuk di dunia maya.

Kesekian kali, ku edarkan pandangan menyapu tiap sudut ruang tunggu ini. Hmmm... Mataku berhenti menikmati kebersaman seorang kakek nenek. Persis di sebelahku. Kebetulan beliau tersenyum… Ada celah buatku membuka kata.
Dari perkenalan singkat, Sang kakek yang ternyata seorang pensiunan dari PT. Chevron Rumbai – Riau ini, baru pulang dari Singapore. 2 minggu menikmati liburan di Singapore bersama Sang istri, Sang Kakek punya banyak cerita. Terakhir beliau ke Singapore sekitar 10 tahun yang lalu, katanya sudah sangat banyak perubahan. Cuma jalan – jalan central yang mengingatkan mereka dengan memory lama. Yang lain, sudah sangat asing.
Beliau juga cerita kalau sekarang mereka stay di Jakarta. Tapi sebelum ke Jakarta, mereka hendak mampir dulu ke Pekanbaru, melihat cucu dari anak kedua. Yang jadi pertanyaan ku adalah, “Kenapa Kakek sampai ke Batam? Kenapa nggak lansung aja penerbangan Singapore – Pekanbaru?”
“Istri Kakek ingin nginap dulu di batam 1 malam” Jawab Si Kakek, pendek. Di iyakan dengan senyum manis Si Nenek
So Sweet…….
Cerita berlanjut dengan pengalaman – pengalaman beliau selama kerja di PT. Chevron. Pengalaman ketika harus dinas ke Minas, hingga ke Zamrud (Kabupaten Siak). Beliau juga nggak lupa memberi wejangan tatkala beliau tau kalau aku bekerja di Perusahaan yang kebetulan beliau juga tau.
Pengalaman sangat berharga, dapat kisah inspiratif yang gratis. Selain dari pengalaman beliau, hal positif lain yang bisa ku ambil kesimpulan dari celotehan beliau adalah; ‘ternyata orang tua itu lebih senang di dengar dari pada mendengarkan’.
Cerita berakhir ketika kami mendengar suara dari operator bandara.
“Penerbangan Batam - Pekanbaru menggunakan Lion air dengan nomer penerbangan JT 0237, di minta memasuki Pesawat”.
Dari belakang, ku perhatikan Sang Kakek, yang mulai membungkuk, memegang tangan istrinya ketika berjalan dari ruang tunggu menuju pesawat.
Romantis!
Melihat sosok Kakek – Nenek ini, Aku juga teringat sosok kedua orang tua di kampung. Meski dengan cara yang berbeda, tapi ku melihat kalau mereka adalah sosok yang bisa menikmati hari tua.
Terlalu jauh kalau Aku juga ikutan membayangkan hari tua ku sendiri. Tapi itulah, harapan itu muncul dengan sendirinya.
Hmmm... Ternyata tak selamanya senja itu merah.

(Catatan 24 Mei 2011)



2 komentar: