Minggu, 24 Oktober 2010

5 minutes in traffic light


Sebenarnya aku berusaha menghindari lampu merah menyala, malam di persimpangan Mall SKA. Alasan klasik, menghindari gerimis. Tapi tidak bisa, karena kendaraan (mobil - mobil dan motor) sudah berbaris rapi di depan. Saatnya aku gunakan rem cakram bebek biruku.
Sesaat bocah kecil yang tadinya meminta - minta sama pengendara yang ada didepan, menghampiriku.
Bukan menghampiri, tepatnya memeluk erat ban depan motorku. Aku g' mau sesuatu yang jelek terjadi. Dengan cepat aku mematikan motor. Takutnya dengan kondisi motor hidup dan gigi motor stand by, tangan aku akan reflek meng-gas motor. Dan itu akan sangat membahayakan keselamatannya.
"Awas dek..." Tegurku yang sudah bisa membaca gelagat actingnya.
si bocah menolehku, "Minta uang..." ucapnya sambil mengulurkan tangan.
"Maaf dek, lagi nggak ada.." jawabku.
"Seribu!"
Gleks. Dia membentakku.
"Nggak ada..." Jawabku dengan nada di atas minor. Pengendara lain yang ada di sekelilingku pada ketawa melihat kejadian ini. Kok ada ya orang meminta - minta tapi memaksa, masih bocah lagi. Parah!
"Seribu aja!" Bentak si bocah lagi.
Aku ketawa kecil dan berfikir, ini anak benar - benar salah asuhan. Aku tau dia tidak berjalan sendirian, pasti ada orang - orang yang mem-back up. Tapi ya sudahlah, aku tidak mau mempersulit keadaan. Kecilnya saja seperti ini, entah besarnya nanti...(Tidak ada yang tau. Mungkin saja dia jadi pengusaha, Ustadz, atau mungkin Presiden. hkhkh...) Tapi sungguh, melihat akhlak kecilnya... Aku tetap pada prinsip untuk tidak memberi uang.
Akhirnya Sang bocah pergi tanpa membawa sepersen uang-pun dari ku. Menyerah... Bersamaan Lampu hijau menyala.

.......................................

Sedikit bingung dengan keadaan ini. Bingung mesti cerita apa sama teman - temanku. Pada anak - anak atau cucu - cucu ku kelak, dongeng apa yang harus aku ceritakan. Haruskah aku kembali bercerita tentang kisah Malin kundang, atau cerita Si kancil yang dari tahun ketahun menjadi teman sebelum tidur anak - anak indonesia.
Atau bolehkah aku mendongengkan kisah '5 menit in traffic light' sama mereka? Lantas pesan pisitif apa yang bakal mereka terima dari cerita ini... Bila aku sendiri yang bercerita tidak mengerti.
Atau mungkin aku saja yang berfikir terlalu jauh kedepan tentang hal - hal yang tidak selayaknya di perbincangkan.
Entahlah...

Ini bukan cerita sedihku...

Karena barangkali saja nanti, esok, atau lusa, aku akan mendapatkan kisah lebih indah yang bisa diceritakan di masa depan Indonesia.

Sekali lagi ini bukan cerita sedihku...

3 komentar: