Aku seperti berlari dalam pusaran waktu, tatkala jam dinding itu berganti baterai baru. Sangat lama, Hingga lelah! Ingin berhenti, tapi tak kunjung berhenti. Ingin menemui, tapi tak kunjung bertemu…
Sedangkan waktu terus berjalan. Memapahku yang kian gamang.
Tapi, dimana?
Kapan?
Sementara roda hidup tidak lagi bergulir dengan indahnya. Tidak lagi seperti Afiqah yang begitu mudah memberi jawab pada tiap tanya. Tidak peduli benar atau salah. Akan tetap menggemaskan. Akan tetap membuncahkan tawa.
Tapi ini lebih kejam dari perkiraan, Jendral! Apa lagi ketika 'mau' tidak kunjung memberi 'temu'.
Ah, betapapun indahnya orang-orang menyusun tanya, tetap saja seperti jarum yang tertimbun dikerak bumi lalu menikam dalam perih.
Sementara roda hidup tidak lagi bergulir dengan indahnya. Tidak lagi seperti Afiqah yang begitu mudah memberi jawab pada tiap tanya. Tidak peduli benar atau salah. Akan tetap menggemaskan. Akan tetap membuncahkan tawa.
Tapi ini lebih kejam dari perkiraan, Jendral! Apa lagi ketika 'mau' tidak kunjung memberi 'temu'.
Ah, betapapun indahnya orang-orang menyusun tanya, tetap saja seperti jarum yang tertimbun dikerak bumi lalu menikam dalam perih.
***
Aku semakin lelah. nyaris kehilangan arah. Terdiam, tergugu... Nelangsa dalam bisu. Tetapi, kembali, kompas harapanku memapah... Kamu itu ada!
Hingga kembali kutelusuri, pada celah waktu yang mungkin saja menyembunyikanmu. Semoga!
menunggu jodoh.... sabar y,, jagoan memang datangnya belakangan..
BalasHapusHehehe... makasih dah mampir ke merah jingga, Nouvalitera.
Hapuskunjungan gan.,.
BalasHapusbagi" motivasi.,.
Orang miskin bukanlah seseorang yang tidak mempunyai uang,
tapi ia yang tidak memiliki sebuah mimpi.,
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,