Mencintai orang yang tidak mencintai
itu sakit. Merindu orang yang tidak merindu itu sakit. Mengharapkan orang yang
tidak mengharapkan itu sakit. Memperhatikan orang yang tidak memperhatikan itu
juga sakit.
Lihatlah aku…
Mematung diam menahan sakit. Menahan perih.
Menahan rasa sendiri.
Karena kamu; HATI!
Semua karena kamu; HATI!
Lihatlah luka ini…
Membiru. Remuk di dalam. Redam di luar.
Karena kamu; HATI!
Semua karena kamu; HATI!
Lelah tak lagi bisa menopang raga. Luruh.
Terjatuh. Tersungkur. Hancur.
Ingin berhenti; menahan sakit, menahan
perih, menahan rasa sendiri. Ingin berhenti merintih.
TAPI,
BISA KU APA?
Meski aku ingin diam tanpa detakkan,
jantung masih saja memompakan kehidupan.
Aku benci. Benci pada hati. Bongkahan darah
yang telah membawaku pada pusaran rasa. Mempermainkan, lalu membungkam.
Aku makin lelah….
Ambil-lah, siapa yang mau. Hati ini aku
tak ingin memiliki. Hati ini tak lagi aku perduli.
*Membayangkan hidup tanpa hati. Apa mungkin
rasa akan baik-baik saja? Apa mungkin tidak ada yang namanya luka? Atau malah
lebih…*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar